Bagaimana Makanan dan Olahraga Bisa Mempengaruhi Penuaan? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Makanan dan olahraga pengaruhi penuaan lewat epigenetik. Simak contoh-contohnya di artikel ini!


Penuaan adalah proses alami yang dialami oleh semua makhluk hidup, termasuk manusia. Penuaan ditandai dengan berbagai perubahan fisik dan fungsional pada tubuh, seperti keriput, rambut putih, penurunan daya ingat, dan peningkatan risiko penyakit. Namun, tahukah Anda bahwa penuaan tidak hanya dipengaruhi oleh faktor usia saja? Ada faktor lain yang juga berperan dalam menentukan seberapa cepat atau lambat kita menua, yaitu faktor lingkungan. Faktor lingkungan ini meliputi apa yang kita makan dan minum, bagaimana kita bergerak dan berolahraga, serta apa yang kita pikirkan dan rasakan.

Sebuah artikel ilmiah yang dimuat di jurnal Aging pada tanggal 22 November 2022 mengulas bagaimana makanan dan olahraga dapat mempengaruhi proses penuaan melalui mekanisme epigenetik. Epigenetik adalah ilmu yang mempelajari perubahan ekspresi gen tanpa mengubah urutan DNA. Ekspresi gen adalah proses di mana informasi genetik di dalam DNA ditranskripsikan menjadi RNA dan diterjemahkan menjadi protein. Protein inilah yang menentukan fungsi dan karakteristik sel. Perubahan ekspresi gen dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, seperti nutrisi dan olahraga.

Penulis artikel ilmiah tersebut adalah Maria Cristina Albertini, Elena De Falco, Francesca Cencioni, Antonella Antenucci, Carlo Gaetano dan Alessandra Cittadini. Mereka adalah para ahli di bidang biologi molekuler, biokimia, farmakologi, dan kardiologi dari Italia. Mereka menggunakan metode studi literatur dengan mengkaji berbagai sumber ilmiah yang relevan dengan topik tersebut.

Mereka menemukan bahwa makanan dan olahraga dapat memodulasi ekspresi gen yang terkait dengan penuaan melalui perubahan epigenetik seperti metilasi DNA, modifikasi histon, dan regulasi non-koding RNA. Metilasi DNA adalah proses penambahan gugus metil pada basa sitosin di dalam DNA. Modifikasi histon adalah proses perubahan struktur protein histon yang membungkus DNA. Regulasi non-koding RNA adalah proses pengendalian ekspresi gen oleh molekul RNA yang tidak menghasilkan protein. Perubahan epigenetik ini dapat mempengaruhi aktivitas gen-gen yang berperan dalam proses penuaan, seperti gen-gen yang terlibat dalam peradangan, stres oksidatif, metabolisme energi, pertumbuhan sel, diferensiasi sel, dan kematian sel.

Penulis juga membahas beberapa contoh makanan dan jenis olahraga yang dapat memberikan efek positif atau negatif terhadap penuaan. Beberapa contoh makanan yang baik untuk mencegah atau memperlambat penuaan adalah makanan yang mengandung antioksidan, vitamin C, vitamin E, asam lemak omega-3, protein, serat, kalsium, zat besi, folat, seng, selenium, polifenol, flavonoid, karotenoid, resveratrol, kurkumin, teh hijau, kopi, anggur merah, dan cokelat hitam. Antioksidan adalah senyawa yang dapat melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul yang tidak stabil karena memiliki elektron tidak berpasangan. Radikal bebas dapat merusak DNA, protein, dan membran sel. Vitamin C dan vitamin E adalah antioksidan yang dapat meningkatkan produksi kolagen dan elastin. Kolagen dan elastin adalah protein yang memberikan kekuatan dan elastisitas pada kulit. Asam lemak omega-3 adalah lemak sehat yang dapat mengurangi peradangan dan meningkatkan fungsi otak. Protein adalah zat pembangun yang dapat membantu pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh. Serat adalah karbohidrat kompleks yang dapat membantu pencernaan dan menurunkan kadar kolesterol. Kalsium, zat besi, folat, seng, selenium adalah mineral yang penting untuk kesehatan tulang, darah, sistem kekebalan tubuh, dan metabolisme sel. Polifenol, flavonoid, karotenoid, resveratrol, kurkumin adalah senyawa tumbuhan yang memiliki aktivitas antioksidan dan anti-inflamasi. Mereka juga dapat memodulasi ekspresi gen yang terkait dengan penuaan. Teh hijau, kopi, anggur merah, dan cokelat hitam adalah minuman dan makanan yang mengandung polifenol dan flavonoid.

Sebaliknya, beberapa contoh makanan yang buruk untuk penuaan adalah makanan yang mengandung gula berlebihan, lemak jenuh, lemak trans, garam berlebihan, alkohol berlebihan, dan bahan pengawet. Makanan-makanan ini dapat meningkatkan peradangan, stres oksidatif, resistensi insulin, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan kerusakan DNA. Mereka juga dapat mengganggu keseimbangan hormon dan metabolisme sel.

Selain makanan, olahraga juga dapat mempengaruhi penuaan melalui mekanisme epigenetik. Olahraga dapat meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh dan otak. Olahraga juga dapat meningkatkan produksi hormon pertumbuhan dan endorfin. Hormon pertumbuhan dapat merangsang pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh. Endorfin adalah zat kimia otak yang dapat menimbulkan rasa senang dan nyaman. Olahraga juga dapat mengurangi stres dan depresi yang dapat mempercepat penuaan.

Beberapa jenis olahraga yang baik untuk penuaan adalah yoga, tai chi, aerobik, latihan kekuatan, dan latihan ketahanan. Yoga dan tai chi adalah olahraga yang melibatkan gerakan tubuh yang lembut dan terkoordinasi dengan pernapasan dan pikiran. Yoga dan tai chi dapat meningkatkan fleksibilitas, keseimbangan, koordinasi, dan relaksasi. Aerobik adalah olahraga yang meningkatkan denyut jantung dan pernapasan. Aerobik dapat meningkatkan stamina, kardiovaskular, dan respirasi. Latihan kekuatan adalah olahraga yang melibatkan penggunaan beban atau tahanan untuk menguatkan otot. Latihan kekuatan dapat meningkatkan massa otot, kepadatan tulang, dan metabolisme. Latihan ketahanan adalah olahraga yang melibatkan pengulangan gerakan tubuh dengan intensitas rendah atau sedang untuk jangka waktu lama. Latihan ketahanan dapat meningkatkan daya tahan otot dan sendi.

Namun, tidak semua jenis olahraga baik untuk penuaan. Beberapa jenis olahraga yang dapat berbahaya untuk penuaan adalah olahraga yang terlalu berat, terlalu lama, atau terlalu sering. Olahraga yang berlebihan dapat menyebabkan cedera, peradangan, stres oksidatif, dan penurunan sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu, penting untuk menyesuaikan jenis, intensitas, durasi, dan frekuensi olahraga dengan kondisi fisik dan kesehatan masing-masing individu.

Artikel ilmiah ini memberikan gambaran komprehensif tentang hubungan antara makanan, olahraga, dan penuaan dari sudut pandang epigenetik. Artikel ini juga memberikan informasi yang terkini, relevan, dan berasal dari sumber yang kredibel. Namun, artikel ini juga memiliki kelemahan dalam hal kurangnya data empiris yang mendukung klaim-klaim penulis. Sebagian besar argumen penulis didasarkan pada hasil studi observasional atau eksperimental yang memiliki keterbatasan dalam generalisasi dan validitas. Artikel ini juga kurang memberikan rekomendasi praktis tentang pola makan dan olahraga yang optimal untuk mencegah atau memperlambat penuaan.

Kesimpulan

Makanan dan olahraga dapat menjadi faktor lingkungan yang mempengaruhi proses penuaan melalui mekanisme epigenetik. Makanan dan olahraga dapat memodulasi ekspresi gen yang terkait dengan penuaan melalui perubahan epigenetik seperti metilasi DNA, modifikasi histon, dan regulasi non-koding RNA. Makanan dan olahraga yang baik untuk penuaan adalah makanan yang mengandung nutrien-nutrien penting dan antioksidan serta olahraga yang meningkatkan fungsi fisik dan mental. Makanan dan olahraga yang buruk untuk penuaan adalah makanan yang mengandung bahan-bahan berbahaya dan olahraga yang berlebihan. Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari makanan dan olahraga dalam hal penuaan, perlu disesuaikan dengan kondisi individu dan disertai dengan gaya hidup sehat lainnya.

Sumber :

Albertini, M. C., De Falco, E., Cencioni, F., Antenucci, A., Gaetano, C., & Cittadini, A. (2022). How can we modulate aging through nutrition and physical exercise? An epigenetic approach. Aging, 14(1), 1-17.

Seorang blogger yang gemar membaca dan menulis tentang apa saja untuk siapa saja ;-)