HIIT: Latihan Singkat yang Meningkatkan Kesehatan Jantung dan Metabolisme

HIIT: Tingkatkan kesehatan jantung dan metabolisme dengan latihan intensitas tinggi. Manfaat bagi kardiometabolik

HIIT adalah singkatan dari High-Intensity Interval Training, sebuah protokol latihan yang menggabungkan periode singkat latihan anaerobik yang intens atau meledak-ledak dengan periode pemulihan yang singkat hingga mencapai titik kelelahan. HIIT melibatkan latihan yang dilakukan dalam rentang waktu yang cepat dengan usaha maksimal atau hampir maksimal, diikuti oleh periode istirahat atau aktivitas rendah di antara setiap rentang waktu.

HIIT berbeda dengan latihan aerobik kontinu yang biasanya dilakukan dengan intensitas sedang sampai tinggi selama 30 menit atau lebih. HIIT hanya membutuhkan waktu kurang dari 30 menit untuk mendapatkan manfaat yang sama atau bahkan lebih besar daripada latihan aerobik kontinu.

Manfaat HIIT bagi Kesehatan Kardiometabolik

Kesehatan kardiometabolik menggambarkan kondisi kesehatan jantung, pembuluh darah, dan metabolisme tubuh. Faktor risiko kesehatan kardiometabolik meliputi tekanan darah tinggi, kadar kolesterol yang tidak seimbang, kadar gula darah tinggi, obesitas, dan peradangan kronis. Kesehatan kardiometabolik yang buruk dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, diabetes, dan penyakit kronis lainnya.

Penelitian terbaru oleh Jamie J. Edwards dkk., yang dipublikasikan di jurnal Sports Medicine pada tahun 2023, menyelidiki efek HIIT terhadap kesehatan kardiometabolik. Penelitian ini menggunakan metode systematic review dan meta-analysis, yang merupakan salah satu tingkatan evidence tertinggi dalam piramida evidence based medicine.

Penelitian ini menggabungkan dan menganalisis hasil dari 97 uji coba acak yang melibatkan 3399 partisipan. Hasilnya menunjukkan bahwa HIIT dapat meningkatkan 14 parameter kesehatan kardiometabolik yang relevan secara klinis, antara lain:

  1. Kapasitas aerobik puncak (VO2) [peningkatan rata-rata: 3.895 ml min⁻¹ kg⁻¹]
  2.  Tekanan darah sistolik (penurunan rata-rata: 3.203 mmHg)
  3. Tekanan darah diastolik (penurunan rata-rata: 2.409 mmHg)
  4. Denyut jantung istirahat (penurunan rata-rata: 3.902 bpm)
  5. Fraksi ejeksi ventrikel kiri (peningkatan rata-rata: 3.505%)
  6. Volume stroke (peningkatan rata-rata: 9.516 mL)
  7. Indeks massa tubuh (penurunan rata-rata: 0.565 kg m⁻²)
  8. Lingkar pinggang (penurunan rata-rata: 2.843 cm)
  9. Persentase lemak tubuh (penurunan rata-rata: 0.972%)
  10. Kadar insulin puasa (penurunan rata-rata: 13.684 pmol L⁻¹)
  11. Protein C-reaktif sensitif tinggi (penurunan rata-rata: 0.445 mg dL⁻¹)
  12. Trigliserida (penurunan rata-rata: 0.090 mmol L⁻¹)
  13. Lipoprotein densitas rendah (penurunan rata-rata: 0.063 mmol L⁻¹)
  14. Lipoprotein densitas tinggi (peningkatan rata-rata: 0.036 mmol L⁻¹)

Penelitian ini menyimpulkan bahwa HIIT dapat mendukung manajemen klinis faktor risiko kesehatan kardiometabolik yang penting, dan mungkin berimplikasi pada rekomendasi pedoman aktivitas fisik.

Relevansi dan Peluang HIIT di Indonesia

Penelitian ini memiliki relevansi dengan masalah kesehatan di Indonesia, mengingat penyakit kardiometabolik merupakan penyebab utama kematian dan kecacatan di negara ini. Menurut laporan PBB, Indonesia menempati peringkat kelima dalam hal jumlah kematian akibat penyakit kardiometabolik setelah Cina, India, Rusia, dan Amerika Serikat. Penyakit kardiometabolik juga menimbulkan beban biaya yang besar bagi sistem kesehatan nasional. Menurut BPJS Kesehatan, total biaya INA CBG's untuk penyakit kardiometabolik pada periode 2014-2016 mencapai Rp 36,3 triliun, atau sekitar 28% dari total biaya pelayanan kesehatan rujukan.

Penelitian ini juga berkaitan dengan kebijakan kesehatan nasional saat ini, terutama dalam hal pencegahan dan pengelolaan penyakit kardiometabolik melalui Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS) yang dijalankan oleh BPJS Kesehatan. Program serupa, yang disebut Disease Management Program, telah berhasil menurunkan tingkat hospitalisasi akibat penyakit kardiometabolik di Jerman. PROLANIS melibatkan edukasi, pemantauan kesehatan, aktivitas klub, kunjungan ke rumah, dan evaluasi oleh dokter spesialis untuk peserta JKN-KIS yang menderita penyakit kronis.

HIIT dapat menjadi pilihan latihan yang efektif, efisien, dan mudah diaplikasikan untuk meningkatkan kesehatan kardiometabolik peserta JKN-KIS. Fisioterapis dapat menjadi penyedia layanan HIIT yang berkualitas dan aman bagi peserta JKN-KIS yang menderita penyakit kardiometabolik. Fisioterapis dapat melakukan asesmen, preskripsi, supervisi, dan evaluasi HIIT sesuai dengan kondisi dan kebutuhan individu. Mereka juga dapat bekerja sama dengan dokter spesialis dan tim kesehatan lainnya dalam program PROLANIS untuk memberikan edukasi, pemantauan kesehatan, aktivitas klub, dan kunjungan ke rumah yang terintegrasi dengan HIIT.

Penelitian ini juga dapat memberikan dukungan ilmiah bagi PROLANIS dengan menunjukkan bahwa HIIT dapat memberikan manfaat yang lebih besar daripada latihan aerobik kontinu dengan durasi yang lebih pendek. Hal ini dapat membantu mengatasi kendala waktu, motivasi, dan fasilitas yang sering menjadi hambatan dalam berolahraga.

Selain itu, penelitian ini dapat menjadi sumber inspirasi bagi para akademisi, terutama di kampus fisioterapi di Indonesia, untuk melakukan penelitian lanjutan yang lebih spesifik dan aplikatif untuk populasi Indonesia. Misalnya, membandingkan efek HIIT dengan latihan lain yang lebih sesuai dengan budaya dan preferensi masyarakat Indonesia. Penelitian ini juga dapat menjadi dasar bagi para akademisi untuk memperjuangkan peran dan kontribusi fisioterapis dalam pelayanan kesehatan primer di Indonesia, khususnya dalam hal pencegahan dan pengelolaan penyakit kardiometabolik.

Rekomendasi Bacaan:

  1. Edwards JJ, Griffiths M, Deenmamode AHP, O’Driscoll JM. High-intensity interval training and cardiometabolic health in the general population: a systematic review and meta-analysis of randomised controlled trials. Sports Med. 2023. https://doi.org/10.1007/s40279-023-01863-8 
  2. BPJS Kesehatan. BPJS Kesehatan tangkis risiko kardiometabolik dengan optimalisasi PROLANIS [Internet]. 2017 [cited 2023 May 20]. Available from: https://bpjs-kesehatan.go.id/bpjs/index.php/post/read/2017/536/Avoid-Cardiometabolic-by-Optimalized-PROLANIS 
  3. Sports Medicine. About this journal [Internet]. 2023 [cited 2023 May 20]. Available from: https://www.springer.com/journal/40279
  4. Wikipedia. High-intensity interval training [Internet]. 2023 [cited 2023 May 20]. Available from: https://en.wikipedia.org/wiki/High-intensity_interval_training 
  5. Men's Health. 14 best HIIT workouts to burn fat and build muscle - what is HIIT [Internet]. 2022 [cited 2023 May 20]. Available from: https://www.menshealth.com/fitness/a25424850/best-hiit-exercises-workout/ 
  6. Set for Set. HIIT for beginners: 18 exercises, 5 workouts & tons of training tips [Internet]. 2019 [cited 2023 May 20]. Available from: https://www.setforset.com/blogs/news/hiit-for-beginners-best-exercises-workouts-tips 
  7. Unair News. Beban penyakit kardiovaskuler beserta faktor risikonya [Internet]. 2021 [cited 2023 May 20]. Available from: https://news.unair.ac.id/2021/07/15/beban-penyakit-kardiovaskuler-beserta-faktor-risikonya/?lang=id

Seorang blogger yang gemar membaca dan menulis tentang apa saja untuk siapa saja ;-)