Latihan Kekuatan dan General Conditioning Lebih Baik daripada Latihan Motor Kontrol dan Terapi Manual untuk Nyeri Punggung Bawah Kronis
Nyeri punggung bawah kronis (CLBP) adalah salah satu masalah kesehatan global yang sering menyebabkan disabilitas dan menurunkan kualitas hidup. Prevalensi CLBP di dunia diperkirakan sekitar 7,5% dari populasi global, atau sekitar 577 juta orang. Di Indonesia, prevalensi CLBP berkisar antara 5,2% hingga 20,3%, dengan faktor risiko yang meliputi usia, jenis kelamin perempuan, tingkat pendidikan rendah, pekerjaan berat, riwayat cedera punggung, dan obesitas.
Fisioterapi merupakan salah satu pilihan pengobatan yang umum digunakan untuk mengobati CLBP. Namun, ada berbagai macam intervensi fisioterapi yang dapat diberikan kepada pasien dengan CLBP, seperti latihan kekuatan dan general conditioning (GSC), latihan motor kontrol (MC), terapi manual (MT), dan lain-lain. Pertanyaannya adalah, intervensi fisioterapi mana yang paling efektif dan efisien untuk mengobati CLBP?
Penelitian
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, sebuah penelitian dilakukan oleh Scott D Tagliaferri dkk. dari Australia dan Finlandia. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas dua intervensi klinis yang umum digunakan di Australia, yaitu GSC dan MCMT, pada berbagai ukuran hasil fisik dan laporan diri pada pasien dengan CLBP. Penelitian ini menggunakan desain acak dengan 40 partisipan yang dibagi menjadi dua kelompok. Setiap kelompok menjalani intervensi selama 6 bulan dengan frekuensi yang berbeda. Kelompok GSC melakukan latihan kekuatan dan general conditioning hingga 52 sesi, sedangkan kelompok MCMT melakukan latihan motor kontrol ditambah terapi manual hingga 12 sesi.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
- Kedua intervensi dapat mengurangi intensitas nyeri, tetapi tidak mencapai ambang batas yang bermakna secara klinis (20 mm) dalam atau antar kelompok.
- GSC meningkatkan daya tahan ekstensi dan fleksi batang tubuh, kekuatan dan daya tahan otot kaki, serta mengurangi disabilitas dan kinesiofobia dibandingkan dengan MCMT pada akhir penelitian.
- MCMT lebih unggul dalam mengurangi intensitas nyeri pada minggu ke-14 dan 16 dari pengobatan, tetapi tidak ada perbedaan pada akhir penelitian.
- Tidak ada perbedaan antara kedua intervensi dalam hal volume otot paraspinal, kebugaran kardio-respiratori, dan kualitas hidup.
Implikasi
Implikasi dari penelitian ini adalah:
- Penelitian ini menunjukkan bahwa GSC dapat memberikan manfaat yang lebih besar daripada MCMT dalam hal meningkatkan fungsi fisik dan mengurangi disabilitas dan kinesiofobia pada pasien dengan CLBP.
- Penelitian ini juga menunjukkan bahwa kedua intervensi dapat mengurangi intensitas nyeri, tetapi tidak mencapai ambang batas yang bermakna secara klinis. Hal ini menunjukkan bahwa CLBP adalah kondisi yang kompleks dan multifaktorial yang membutuhkan pendekatan biopsikososial yang komprehensif dan individual.
- Penelitian ini dapat memberikan informasi yang berguna bagi fisioterapis dalam memilih dan merencanakan intervensi yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pasien dengan CLBP, serta mengevaluasi efektivitas dan efisiensi intervensi tersebut.
- Penelitian ini dapat memberikan bukti ilmiah yang dapat digunakan oleh pelayanan fisioterapi dan kebijakan layanan kesehatan untuk mengembangkan dan menyediakan program intervensi yang berkualitas dan berbasis hasil untuk pasien dengan CLBP, serta mengalokasikan sumber daya yang optimal untuk mendukung program tersebut.
- Penelitian ini dapat memberikan wawasan dan inspirasi bagi akademisi untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan CLBP, serta mengajarkan dan mempelajari topik-topik yang terkait dengan CLBP.
Latihan Kekuatan dan General Conditioning, Motor Kontrol dan Manual Terapi
Latihan Kekuatan
Latihan kekuatan adalah bentuk latihan yang meningkatkan kekuatan otot dengan membuat otot bekerja melawan beban atau gaya. Latihan kekuatan dapat menggunakan berbagai alat atau metode, seperti berat badan sendiri, beban bebas (dumbbell , barbell , kettlebell ), mesin beban, band resistensi , atau plyometrik . Latihan kekuatan dapat meningkatkan massa otot , daya tahan otot , metabolisme basal , kesehatan tulang , postur , keseimbangan , koordinasi , dan kesehatan mental .
Latihan Kekuatan dan General Conditioning (GSC)
General conditioning adalah salah satu aspek dari latihan kekuatan dan general conditioning (GSC), yang merupakan salah satu intervensi fisioterapi yang digunakan dalam penelitian ini. General conditioning adalah kemampuan untuk melakukan aktivitas fisik yang berlangsung lama dan melibatkan banyak otot dan sistem tubuh, seperti jantung, paru-paru, dan pembuluh darah. General conditioning dapat meningkatkan kebugaran kardio-respiratori , yaitu kemampuan untuk mengangkut dan menggunakan oksigen secara efisien selama aktivitas fisik.
Latihan general conditioning biasanya melibatkan aktivitas aerobik , yaitu aktivitas yang menggunakan oksigen sebagai sumber energi utama, seperti berlari, bersepeda, berenang, dan lain-lain. Latihan general conditioning dapat dilakukan dengan intensitas rendah hingga tinggi, tergantung pada tujuan dan kemampuan individu. Latihan general conditioning dapat memberikan manfaat bagi kesehatan fisik dan mental , seperti meningkatkan stamina , menurunkan tekanan darah , menurunkan risiko penyakit jantung , meningkatkan suasana hati , dan lain-lain.
Motor Kontrol
Motor kontrol adalah proses menginisiasi, mengarahkan, dan mengatur gerakan yang disengaja dan bermakna. Latihan motor kontrol adalah bentuk latihan yang bertujuan untuk memulihkan koordinasi dan penggunaan efisien otot-otot yang mengendalikan dan mendukung tulang belakang. Terapis membimbing klien untuk berlatih penggunaan normal otot-otot selama tugas-tugas sederhana. Seiring dengan meningkatnya kontrol dan keterampilan, latihan ditingkatkan menjadi tugas-tugas yang lebih kompleks dan fungsional yang melibatkan otot-otot batang dan anggota gerak.
Terapi Manual
Terapi manual adalah bentuk terapi yang menggunakan tangan untuk menerapkan tekanan, gerakan, atau manipulasi pada jaringan lunak atau sendi tubuh. Terapi manual dapat digunakan untuk mengurangi nyeri, meningkatkan mobilitas, memperbaiki aliran darah dan limfe, merangsang saraf, dan memfasilitasi penyembuhan. Terapi manual dapat meliputi teknik-teknik seperti mobilisasi sendi, manipulasi sendi, mobilisasi jaringan lunak, pijat, peregangan, dan lain-lain.
Rekomendasi Bacaan:
(1) What Is Strength And Conditioning: The Complete Guide. https://www.thetreasuretales.com/strength-and-conditioning/.
(2) Strength and Conditioning - Physiopedia. https://www.physio-pedia.com/Strength_and_Conditioning.
(3) Strength Training - Physiopedia. https://www.physio-pedia.com/Strength_Training.
(4) Strength Training vs Conditioning - State of Fitness. https://mystateoffitness.com/strength-training-vs-conditioning/.
Gabung dalam percakapan