Studi: ChatGPT lebih unggul dari dokter dalam memberi nasihat ‘empatis’

Studi menemukan ChatGPT mampu memberikan saran medis yang lebih empatik daripada beberapa dokter. Namun, ChatGPT tidak dapat menggantikan peran dokter

Insight dari artikel : AI has better ‘bedside manner’ than some doctors, study finds, oleh Hannah Devlin, The Guardian, 28 April 2023.

Apa itu ChatGPT?

ChatGPT adalah sebuah alat buatan berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dapat mengobrol dengan pengguna tentang berbagai topik, termasuk kesehatan. Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa ChatGPT mampu memberikan saran medis yang lebih berkualitas dan empati daripada beberapa dokter.

Bagaimana studinya dilakukan?

Para peneliti menggunakan data dari sebuah forum online bernama Reddit AskDocs, di mana orang-orang dapat bertanya tentang masalah kesehatan mereka dan mendapatkan jawaban dari profesional kesehatan yang sudah diverifikasi. Para peneliti memilih secara acak 195 pertanyaan dari forum tersebut dan memberikannya kepada ChatGPT untuk dijawab. Kemudian, mereka membandingkan jawaban ChatGPT dengan jawaban dokter yang asli. Mereka juga meminta tiga profesional kesehatan berlisensi untuk menilai jawaban-jawaban tersebut berdasarkan kualitas dan empati.

Apa hasilnya?

Hasilnya cukup mengejutkan. Ternyata, jawaban ChatGPT lebih disukai oleh panel profesional kesehatan daripada jawaban dokter manusia sebanyak 79% dari waktu. Jawaban ChatGPT juga dinilai memiliki kualitas yang baik atau sangat baik sebanyak 79% dari waktu, sementara jawaban dokter manusia hanya 22%. Selain itu, jawaban ChatGPT juga dinilai lebih empatik atau sangat empatik sebanyak 45% dari waktu, sementara jawaban dokter manusia hanya 5%. Ini menunjukkan bahwa ChatGPT dapat menangkap dan menanggapi kebutuhan emosional pasien dengan lebih baik daripada dokter manusia dalam konteks ini.

Apa implikasinya?

Dr John Ayers, salah satu penulis studi, mengatakan bahwa temuan ini menunjukkan potensi besar untuk meningkatkan kesehatan dengan AI. Ia mengusulkan bahwa ChatGPT dapat digunakan sebagai alat bantu untuk menyusun komunikasi dokter dengan pasien, misalnya dengan memberikan saran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi pasien. Ia juga berharap bahwa ChatGPT dapat membantu mengatasi masalah kurangnya akses ke layanan kesehatan di beberapa daerah atau negara.

Apa batasannya?

Meskipun ChatGPT tampaknya memiliki kemampuan yang mengesankan dalam memberikan saran medis yang empati, bukan berarti ia dapat menggantikan peran dokter manusia. Beberapa ahli mengingatkan bahwa ChatGPT tidak memiliki pengetahuan medis yang akurat dan dapat menghasilkan “fakta” yang salah atau menyesatkan. Selain itu, ChatGPT juga tidak dapat melakukan pemeriksaan fisik, diagnosis, pengobatan, atau tindakan medis lainnya yang memerlukan keterampilan dan pengalaman manusia. Oleh karena itu, ChatGPT sebaiknya digunakan sebagai sumber informasi tambahan, bukan sebagai pengganti dokter.

Rekomendasi bacaan :

  1. ChatGPT: A Large-Scale Generative Language Model for Conversational Agents. Radford et al. (2021). https://arxiv.org/abs/2005.14165
  2. The Future of AI in Healthcare: A Conversation with Eric Topol and Abraham Verghese. Topol et al. (2021). https://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMcibr2104595
  3. Empathy in Medicine: A Neurobiological Perspective. Decety and Fotopoulou (2015). https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4535328/


Seorang blogger yang gemar membaca dan menulis tentang apa saja untuk siapa saja ;-)