Terapi Latihan untuk Osteoarthritis Lutut dan Pinggul: Apa Resep yang Ideal?
Osteoarthritis (OA) lutut dan pinggul adalah penyakit kronis yang tidak dapat disembuhkan dan berdampak besar pada kualitas hidup pasien. Menurut salah satu sumber¹, prevalensi OA lutut di Indonesia cukup tinggi mencapai 15,5% pada pria dan 12,7% pada wanita. Diperkirakan 1 sampai 2 juta orang tua di Indonesia menderita kecacatan akibat OA. Pengobatan OA bertujuan untuk mengurangi nyeri, meningkatkan kemampuan fungsional, dan mencegah deformitas.
Terapi latihan adalah pengobatan lini pertama yang direkomendasikan oleh berbagai pedoman internasional untuk OA lutut, pinggul, dan tangan. Terapi latihan dapat meningkatkan hasil pasien, seperti mengurangi nyeri, meningkatkan kemampuan fungsional, dan meningkatkan kualitas hidup. Terapi latihan juga dapat mencegah atau menunda kebutuhan operasi penggantian sendi, yang merupakan pengobatan akhir untuk OA lutut dan pinggul.
Namun, terapi latihan masih jarang digunakan oleh sebagian besar pasien dengan OA lutut dan pinggul di Indonesia, mungkin karena adanya kepercayaan yang salah di antara klinisi dan pasien tentang efektivitas dan keamanan terapi latihan. Selain itu, tidak ada satu jenis terapi latihan yang unggul dari yang lain. Jenis terapi latihan yang paling cocok untuk pasien dengan OA lutut dan pinggul tergantung pada preferensi pasien dan faktor-faktor kontekstual, seperti tingkat keparahan penyakit, komorbiditas, ketersediaan fasilitas, dan biaya.
Sebuah paper ilmiah yang baru-baru ini dipublikasikan di jurnal Current Treatment Options in Rheumatology berjudul "Exercise Therapy for Knee and Hip Osteoarthritis: Is There An Ideal Prescription?" memberikan gambaran terkini tentang bukti-bukti terbaru di bidang terapi latihan untuk OA lutut dan pinggul. Paper ini ditulis oleh James J. Young, Julie Rønne Pedersen, dan Alessio Bricca, yang merupakan ahli di bidang reumatologi dan fisioterapi.
Paper ini menunjukkan bahwa terapi latihan adalah pengobatan yang efektif dan aman untuk semua pasien dengan OA lutut atau pinggul, baik untuk struktur sendi maupun untuk pasien secara keseluruhan. Paper ini juga menekankan pentingnya mempertimbangkan preferensi pasien dan faktor-faktor kontekstual dalam meresepkan terapi latihan yang ideal, serta melakukan proses pengambilan keputusan bersama antara klinisi dan pasien.
Paper ini memiliki makna penting dan oportunity bagi klinisi, pengambil kebijakan kesehatan, fisioterapis, akademisi, dan peneliti di Indonesia. Paper ini dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang manfaat dan keamanan terapi latihan untuk OA lutut dan pinggul, yang merupakan penyakit yang cukup umum dan berdampak besar pada kualitas hidup pasien di Indonesia. Paper ini juga dapat memberikan panduan bagi klinisi untuk menyertakan resep terapi latihan yang ideal dalam rencana pengelolaan pasien dengan OA.
Selain itu, paper ini dapat mendorong pengambil kebijakan kesehatan di Indonesia untuk mengalokasikan sumber daya dan fasilitas yang memadai untuk mendukung implementasi terapi latihan untuk OA lutut dan pinggul, seperti pelatihan tenaga kesehatan, penyediaan alat bantu latihan, dan pemantauan hasil pasien. Paper ini juga dapat membuka peluang bagi fisioterapis untuk berkolaborasi dengan klinisi dan pengambil kebijakan kesehatan lainnya dalam mengembangkan dan menyediakan layanan fisioterapi yang berkualitas dan terjangkau untuk pasien dengan OA lutut dan pinggul di Indonesia.
Selanjutnya, paper ini dapat menginspirasi akademisi dan peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang terapi latihan untuk OA lutut dan pinggul, dengan menggunakan metode penelitian yang lebih rigor dan inovatif, serta melibatkan pasien sebagai mitra penelitian. Paper ini juga dapat menjadi salah satu sumber referensi dalam mengajar dan membimbing mahasiswa fisioterapi, khususnya dalam mata kuliah yang berkaitan dengan OA lutut dan pinggul, terapi latihan, dan pengambilan keputusan bersama.
Paper ini bisa diakses secara lengkap melalui tautan berikut: https://link.springer.com/article/10.1007/s40674-023-00205-z
Paper ini memiliki level evidence 5 menurut skala Oxford Centre for Evidence-Based Medicine (OCEBM), yang berarti merupakan pendapat ahli tanpa penilaian kritis eksplisit. Oleh karena itu, paper ini perlu dikonfirmasi oleh penelitian lain dengan level evidence yang lebih tinggi.
Rekomendasi bacaan:
- Koentjoro, B. (2010). Osteoarthritis lutut. Majalah Kedokteran Indonesia, 60(10), 447-452.
- Young, J. J., Pedersen, J. R., & Bricca, A. (2023). Exercise therapy for knee and hip osteoarthritis: Is there an ideal prescription? Current Treatment Options in Rheumatology. https://doi.org/10.1007/s40674-023-00205-z
- Pengaruh Latihan Penguatan Dengan Elastic Band Dalam Meningkatkan ... - UMS. (n.d.). Retrieved December 20, 2021, from https://eprints.ums.ac.id/1171/1/ABSTRAK.pdf
- OCEBM Levels of Evidence - CEBM. (n.d.). Retrieved December 20, 2021, from https://www.cebm.net/2009/06/oxford-centre-evidence-based-medicine-levels-evidence-march-2009/
- Journal Impact Factor - Springer. (n.d.). Retrieved December 20, 2021, from https://www.springer.com/gp/authors-editors/journal-author/journal-author-helpdesk/before-you-start/impact-factor
Gabung dalam percakapan